..Love is Friend II..*Dia telah pergi*

Dengan yakin dan semangat, aku segera menuju taman itu.
Sengaja aku datang lebih cepat, karna aku tak mau Deni menunggu ku meskipun itu semenit.
Taxi yang ku pesan juga sudah siap untuk mengantar ku.

Aku tiba ditaman itu.
This is my first time setelah 4 tahun lalu aku tak datang ketaman untuk menunggu seseorang tapi karna Deni aku bisa mengalahkan kenangan itu.

Aku tiba ditempat itu jam 5 kurang 10.
Sebelum Deni datang, aku slalu berpikir apa yang akan dia berikan dan katakan?
Tapi aku tak berhasil menebaknya, karna tak sekali dua kali Deni memberikan aku kejutan termaksud hari ini.

Aku melihat jam ku sudah pukul 5:10 tapi Deni tbelum juga datang. Deni tak pernah seperti ini karna Deni slalu menghargai waktu.

"Mungkin saja dia terjebak macet atau dia tak dapat taxi" ujarku dalam hati.

Aku tetap menunggunya tapi kali ini perasaan ku semakin tak enak. Aku mulai mengkwatirkannya. Jarum jam sudah berada diangka 6, dia tak mungkin telat sejam, dia tak seperti ini kalau pun dia terlambat dia bisa menghubungi ku tapi dia tak lalakukan itu. Tak ada kabar darinya, hpnya juga mati.
Aku semakin kwatir, aku tak lagi memikirkan apa yang hendak dia katakan dan berikan pada ku, tanya ku menjadi "Apa yang sedang terjadi dengannya?"

Aku tetap menunggunya. Aku meyakinkan diriku kalau dia pasti datang.

Tak lama aku mendengar suara kaki berlari.
Tadinya aku yakin kalau itu suara kaki Deni tapi semakin mendekat aku ragu itu Deni.

Ya,, itu memang bukan Deni.
Dia supirnya Deni, mas Toni (aku tak pernah tau Deni punya supir).

"mbak Gege?" tanya mas itu.

"Iya. Ada apa ya mas?" tanya ku dengan heran.

"Saya supir mas Deni. Mas Deni meminta saya untuk menjemput mbak?" jawabnya.

"Dimana dia mas, kenapa harus menjemput ku, bukan kah dia menyuruh ku menunggu disini, knapa dia tidak mengabari ku, knapa mas yang harus menjemputku?" tanya ku dengan kesal.

"Mas Deni gak bisa menjemput mbak?" jawabnya dengan nada pelan.

"Knapa mas, Knapa?" teriak ku.

"Mas Deni sudah pergi mbak?" jawabnya dengan nada pelan kembali.

"Pergi? Pergi kemana mas? Apa maksudnya?" teriak ku kembali.

"Maaf mbak, aku tak bisa katakan sekarang, mas Deni hanya meminta ku untuk menjemput mbak?" jawabnya sambil mengajak ku ikut bersamanya.

Sepanjang perjalanan, aku tak berhenti bertanya apa yang sebenarnya terjadi, apa maksud Deni menyuruh supirnya untuk menjemput ku, knapa supirnya bilang kalau Deni sudah pergi, pergi kemana dia??
Aku tak berhenti bertanya, karna Deni tak pernah  seperti ini, dia tak pernah membiarkan ku kwatir, sendiri dan merasa bingung.

Supir itu memberhentikan mobilnya disebuah rumah yang sangat besar, aku tak pernah kerumah itu sebelumnya. Supir itu mengajak ku masuk kedalam rumah itu. Dia bilang Deni ada disitu.
Tapi ucapan supir itu membuatku bertanya, knapa setiap aku bertanya tentang Deni, dia selalu menjawab dengan nada pelan? Perasaan ku semakin tak enak.

Aku masuk kerumah itu.
Aku melihat seorang ibu dan bapak sedang menangis, menangisi lelaki yang sedang berbaring. Siapa mereka, siapa lelaki yang berbaring itu, knapa mereka menangisinya?

Aku coba mendekatinya. 
Jantung ku berhenti.
Tubuhku seketika melemah.
Nafas ku tak beraturan.

Lelaki itu Deni. Deni berbaring kaku, dia tak lagi bergerak, aku juga melihat jantungnya tidak mengembang kempis. Deni sudah pergi. Ya, Deni sudah pergi selamanya......

Deni bohong. Dia janji kalau dia tak akan pergi dari ku. Dia janji dia akan buat aku slalu bahagia dan percaya pada semuanya. Deni tak bisa tepati janjinya. Deni sudah Pergi!!

..Love is Friend II..*Ending*

Kepergian Deni membuat ku sangat terluka. Semua tentang dia begitu indah, setiap hari dia selalu membuat ku menangis bila mengingatnya. Deni terlalu cepat pergi dari ku.

Ibu kwatir pada ku karna hampir setahun kepergian Deni tapi aku tak pernah berhenti menangisinya, aku tak pernah berhenti melupakannya. Ibu bilang kalau aku terlalu kacau, ibu tak tahan melihat keadaan ku saat itu.

Ibu menyuruh ku pergi, pergi jauh dari situ. Agar aku bisa melupakan Deni. Kalau aku tetap disini, ibu bilang aku tak akan bisa lupa tentang Deni. Ya,,aku memang tak bisa melupakannya sekali pun ibu menyuruh ku pergi jauh dari kenangannya. Tak akan bisa.

I know nothing else but love

The moment you stood next to me
I liked the ways your eyes looked (at me)

Though I cried yesterday,
today because of you
My tomorrow will be happy.

Neither his face nor his style
I just needed his tender love

To forget all the time that has passed
I can now no longer do anything without you


Hari ini ibu sudah mempersiapkan kepergian ku, ibu mengantarku ke bandara (ibu slalu mengantar kemana aku pergi).
Kali ini aku pergi sangat jauh, Ya,,sangat jauh.
Paman John berpindah tugas ke Paris, paman membawa semua keluarganya. Ibu menceritakan semua keaadaan ku pada paman John, ibu juga minta agar paman John membantu ku untuk melupakan kesedihan itu.

Aku tak tau apakah ini awal yang baru lagi buat ku?
Apakah setelah hari ini aku akan lebih baik lagi?

Untuk pertama kalinya aku berada di Paris.
Tak banyak yang ku tau tentang Paris.
Ibu bilang, kalau Paman John akan menjemput ku setibanya aku disana.
Lama aku menunggu paman. Mungkin saja paman sibuk dengan pekerjaannya jadi tak mungkin paman bisa ontime menjemput ku.

Aku berjalan kearah itu, ntah knapa aku ingin menunggu paman disitu.
Saat berjalan kearah itu, tiba-tiba aku menghentikan langkah ku, Ya,,aku berhenti berjalan, suara itu memberhentikan langkah ku. Suara itu sudah lama tak kudengarkan lagi. Suara itu sering ku dengar dulu.

Tiba-tiba jantung ku memompa lebih cepat.
Semua seakan diam.
Serasa hanya ada aku dan suara itu.
Aku tak  mau menoleh.
Aku tak mau mencari suara itu.
Aku menunggu suara itu dekat itu pada ku.

Ya,,suara itu semakin dekat pada ku.
Tapi tiba-tiba suara itu menghilang.
Aku tak mendengarnya lagi.
Tapi tiba-tiba seseorang memeluk ku.

Ya,,dia Redy.
Redy memeluk ku.
Suara itu adalah suara kaki Redy berlari.
Ya,,sudah 5 tahun aku tak mendengar dia berlalri.
Itu memang Redy.

"Akhirnya aku bertemu mu disini, Sahabat spesial ku" ucap Redy sambil memeluk ku.

Redy, sahabat ku. Ya, dia Sahabat spesial ku!!


luvly*nona_Nova*



South Park - Fluffy