..Love is Friend..*Doa gadis kecil*

hmmm...
Waktu itu untuk pertama kalinya ibu ku membawa ku ke Sebuah Gereja.
Sebuah Gereja yang sangat sederhana, tepat dipinggir jalan dan banyak ruangan kelas diblakang gereja tersebut.Yah..itu memang kelas, sebuah gereja yang memiliki sekolah.
Ibu tak membawa ku masuk kegereja itu, aku dan ibu berjalan melewati gereja itu. Ibu membawa ku ke arah ruang kelas yang ada dibelakang. Ibu membawa ku masuk keruangan itu. Ruangan itu penuh dengan anak-anak seumuran ku. Mereka bernyanyi, mendengarkan cerita dan bernyanyi lagi. Seorang guru yang cantik mengajarkan mereka bernyanyi dan menceritakan mereka kisah-kisah yang ada di Alkitab.

Ibu berkata pada ku: "Kamu akan memiliki banyak teman disini. Ikut lah bersama mereka bernyanyi. Ibu akan meninggalkanmu. Ibu akan masuk kedalam gereja"
Ibupun meninggalkan ku bersama mereka yang satu pun dari mereka tidak ku kenal. Aku malu dan gugup karena aku tak mengenal mereka dan tak tau apa yang harus ku lakukan.

Guru yang cantik itu menghampiriku dan bertanya: "Selamat Sabat! Nama kamu siapa sayang!
Dengan gugup aku menjawab: "Nama aku Gege bu!"
"Baiklah gege, kita akan belajar bernyanyi. Gabung lah bersama teman-teman mu" dengan ramah guru itu mengajak ku.

Aku mulai merasa hangat dengan suasana itu. Tak lama guru yang cantik itu mengajak seluruh anak laki-laki dan perempuan bernyanyi bergiliran. Guru itu mempersilahkan seluruh anak perempuan terlebih dahulu bernyanyi didepan kelas. Meskipun aku tak tau lagunya, aku harus ikut bersama mereka bernyanyi didepan. Dengan gaya ku yang malu-malu dan mulut yang komat-kamit mencoba mengikuti nyanyian mereka. Setelah kami selesai bernyanyi, guru itu menyuruh anak laki-laki bernyanyi. Aku memperhatikan mereka bernyanyi.
Ada satu dari mereka yang membuat ku tak berhenti memperhatikannya. Anak laki-laki yang mungkin seumuran dengan ku, badannya cukup kurus, rambutnya lurus dan sifatnya yang sangat usil. Dia bernyanyi sambil menggoda temannya, tak dapat berdiri tegak, memperhatikan sana-sini, dia cukup lasak. Sampai guru yang cantik itu tak dapat mengaturnya lagi. Aku kesal melihatnya, mungkin aku juga benci melihat nya..

Aku semakin benci pada anak itu. Saat kami semua hendak keluar dari kelas itu, dia mendorong ku hingga aku terjatuh. Dia bukan saja tidak menolong ku tapi dia tidak mengatakan apapun padaku, sebuah permintaan maaf sekalipun.

Ya aku benci melihatnya sangat benci. Aku berharap tak melihat anak itu lagi dan aku berharap aku tak akan mengenalnya.



*********

Setiap Ucapan adalah sebuah Doa.
Ya,,benar..memang sebuah doa.
Tuhan mendengarkan harapan ku.
Hari itu hari pertama dan terakhir ibu ku membawa ku ke gereja itu, menuntun ku ke sebuah ruangan, ruangan yang penuh dengan anak-anak bernyanyi, anak-anak dengan wajah yang serius mendengarkan seorang guru cantik menceritakan kisah-kisah Alkitab, bernyanyi di depan kelas dan hari pertama dan terakhir aku melihat anak laki-laki yang membuat aku membencinya karena tingkahnya.

Ibu sudah memilih tempat ku bersekolah. Sebuah sekolah yang tak jauh dari rumah paman dan bibi John.
Tak jauh dari sekolah itu, juga ada sebuah gereja, sebuah gereja yang cukup cantik dari gereja yang pernah ibu tunjukan pada ku.

Ibu sudah memutuskan bahwa aku akan menyelesaikan SD dan SMP ku disekolah itu. Saat itu aku tak dapat menolak atau membantah keputusan Ibu, karena aku pikir semua keputusan Ibu adalah baik untuk ku.
Dengan kata lain aku tak akan kembali kerumah ku dan merasakan ibu ku membawa ku keruangan itu lagi sampai aku selesai menamatkan SD dan SMP ku.
Tuhan mendengar ucapan ku. Dia mengabulkan harapan ku, harapan seorang gadis kecil yang saat itu kesal dan benci bila harus bertemu dengan anak laki-laki itu.
Sekarang aku berdoa pada Tuhan. Agar aku dapat melalui hari ku, bersekolah yang jauh dari orang tua ku, jauh dari tempat aku dilahirkan dan dibesarkan sampai aku mulai bersekolah.
Aku tau itu waktu yang cukup lama, tapi aku harus bisa melaluinya.
Hidupku dan Impianku akan dimulai sejak sekarang..